Monday, July 27, 2009

tentang telinga

Dari lorong gelap telinga terpancarlah seberkas cahaya. Nur itu menghidupkan nurani yang kemudian bertasbih mengagungkan Sang Pencipta.

Mendengar namanya saja orang mungkin tidak berminat membincangkannya. Bahkan tak jarang orang menghabiskan waktu berjam-jam membersihkan telinga dari kotoran dekil itu, tanpa sedikit pun terlintas di benaknya akan makna agung di balik “kotoran telinga”.

Sosoknya kecil, basah, lengket, dan licin. Asal-usulnya dari lorong gelap nan sempit. Semua ini hanya membuat orang jijik, bahkan nyaris melupakannya sama sekali. Seolah satu tanda-tanda kekuasaan Allah yang mahadahsyat ini tiada berguna, kosong makna, atau tanpa tujuan, sehingga wajarlah jika tercampakkan begitu saja.

Padahal, Allah mengingatkan manusia agar tidak berpaling dari tanda-tanda kekuasaan-Nya, meski sekecil dan seremeh “kotoran telinga”. Allah menyuruh manusia agar tidak mencontoh perilaku semacam itu: “Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya”. (QS. Yusuf, 12:105)

Manusia perlu berprasangka baik terhadap Allah dan meluangkan waktu sejenak guna merenungkan penciptaan “kotoran telinga”. Dengan hati yang bersih dan terbuka, maka akan tersingkaplah tanda-tanda kebesaran Allah pada ciptaan-Nya yang satu itu.

“Kotoran telinga” sejatinya bukanlah zat pengotor. Sebaliknya, justru “kotoran telinga” itulah bukti keberadaan perangkat pembersih telinga. Perangkat ini secara otomatis bekerja membersihkan telinga setiap detik, tanpa kita sadari.

Dalam bahasa ilmiah, si kecil lengket ini dinamakan cerumen (ear wax, lilin telinga). Wujudnya cair kental dan menyerupai lilin berwarna kekuningan. Lilin ini dikeluarkan oleh kelenjar tertentu yang melapisi saluran telinga bagian luar.

Allah menciptakan sekecil apa pun benda di alam ini dengan maksud dan tujuan yang benar, penuh manfaat dan kebaikan, tak terkecuali lilin telinga. Setidaknya ada tiga manfaat lilin telinga yang berhasil diungkap ilmuwan: (1). pembersih, (2). pelembab, dan (3). pembunuh kuman berbahaya.

Ketiga manfaat itu diciptakan Allah dalam rangka memelihara telinga manusia agar manusia dapat mendengar dengan sempurna selama hidupnya. Ini adalah sebentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang lemah, yang sudah sepatutnya bersyukur atas pemberian telinga berikut lilinnya itu. Hal ini sebagaimana yang Allah perintahkan: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl, 16:78)

Allah Maha Tahu bahwa para hamba-Nya tidak bakal sanggup untuk setiap detik memelihara kebersihan saluran telinganya sendiri, meskipun hanya dua buah. Oleh karena itu, dengan kasih sayang-Nya, Allah mengaruniai manusia sistem pembersihan telinga.

Nikmat besar pemberian Allah ini nyaris tidak pernah kita sadari. Bahkan sedikit sekali manusia bersyukur atas nikmat tak terkira berupa pendengaran ini, sebagaimana penegasan-Nya dalam Al Qur’an: “Katakanlah: Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.” (QS. Al Mulk, 67:23)

Allah menciptakan perangkat luar biasa yang mampu mengeluarkan lilin telinga ini secara otomatis dari lubang telinga. Lilin telinga berpindah dari bagian dalam menuju ke luar saluran telinga. Perpindahan ini diakibatkan oleh perpindahan sel-sel kulit pada permukaan saluran telinga.

Sel-sel ini ibarat ban atau tangga berjalan yang senantiasa bergerak mengangkut gumpalan lilin telinga di atasnya. Sembari terangkut dan terbawa menuju bagian luar telinga, lilin ini menangkap kotoran, debu, dan butir-butir pengotor yang ada di saluran telinga itu untuk dibuang keluar. Proses ini dibantu oleh gerakan rahang, misalnya saat orang mengunyah.

Lilin juga berfungsi melumasi, melembabkan dan melembutkan kulit saluran telinga. Hal ini mencegah kulit dari kekeringan dan rasa gatal, sehingga manusia dapat mendengar dengan nyaman.

Kandungan zat-zat seperti asam lemak jenuh dan enzim lisozim pada lilin telinga sungguh ampuh membunuh mikroba. Termasuk di antaranya adalah bakteri penyebab penyakit yang sangat berbahaya seperti Haemophilus influenzae dan Staphylococcus aureus.

Itulah segores kisah tentang lilin telinga (bukan kotoran telinga), yang sedari kecil kita tidak pernah meminta kepada Allah agar diberi. Namun keberadaanya itulah bukti hamparan cinta dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dialah Allah, yang memberi tanpa diminta, dan tanpa meminta imbalan.

Allah tidak sekedar Pencipta dan Pemberi telinga, namun juga Pemelihara telinga. Ketiga Sifat Allah itu menjadikan manusia dapat mendengar suara setiap saat dengan sempurna, aman dan nyaman.

Sekali lagi, lilin telinga sejatinya bukanlah kotoran telinga! Lilin telinga hanyalah secuil bukti mungil kebesaran Allah dalam mencipta dan memelihara ciptaan-Nya. Dialah Allah, Sang Maha Pencipta, Maha Pemelihara:

Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. Al An’aam, 6:102)
forum.dudung.net

Hati Sebagai Perangkat Mengenal Pengetahuan yang Haq dan Hikmah

Semakin kita mengenal perangkat yang sangat menakjubkan ini, semakin membuat kita sadar betapa Rahmat Allah meliputi segala sesuatu.

Rahmat-Nya yang kemudian menjadikan setiap manusia memiliki kedudukan yang berada di atas kedudukan makhluk semesta mana pun juga, dan tentunya kemuliaan ini yang kemudian menuntut setiap manusia itu sendiri membangun rasa syukurnya dengan berjuang memanfaatkan perangkat ini terutama perangkat hati sebagai alat untuk mengenal pengetahuan yang Haq dan hikmah.

Kita semua telah paham betapa masyarakat modern sekarang telah mengalami sebuah kondisi yang terus berkembang pesat terutama mengenai pesatnya ilmu pengetahuan yang semakin kompleks semakin rumit, demikian pula kompleksitas dan kerumitan memasuki area pengetahuan agama.

setiap orang senantiasa menemukan hal yang baru dalam kehidupan keberagamaannya walaupun keberagamaan seseorang sebenarnya tidak terlepas jauh dari kehidupannya itu sendiri. Tanpa disadari oleh kebanyakan orang, keberagamaan seseorang itu sebenarnya diukur oleh apa yang melatarbelakangi kehidupan kesehariannya, karena memang demikia adanya bagaimana Rasulullah telah merintis itu semua pada awal pembentukan generasi Ilahi di tanah madinah suci itu. Menjadikan kehidupan dan keberagamaan adalah satu adanya. Karena agama tidak bisa dibatasi oleh ibadah-ibadah ritual belaka, namun agama mencakup seluruh aspek kehidupan sejak manusia dilahirkan hingga akhir kehidupannya kelak. Karena itulah berharga sekali bagi seseorang yang kemudian membangun tingkat kritisnya terhadap persoalan kesehariannya tersebut yang itu semua membentuk pola hidupnya, membentuk pula pola keberaga-maannya.
addaani2008.wordpress.com

tentang mata

Mata adalah salah satu organ penting yang perlu dipelihara kesehatannya
dengan baik. Dalam menjaga kesehatan
mata, kita kerap
dipengaruhi beberapa mitos yang justru menyesatkan dan hanya teori
belaka. Ada beberapa mitos
tentang mata yang perlu Anda ketahui. Mitos ini telah berkembang sejak lama dan
mungkin Anda salah satu yang masih mempercayainya.
1. Membaca di ruangan yang suram dapat merusak mata. Ini
mitos. Kurang pencahayaan memang dapat menyebabkan mata letih tetapi tidak
akan merusak mata Anda.
2. Menonton televisi membuat mata Anda sakit. Ini juga
mitos. Tak ada bukti bahwa duduk terlalu dekat dengan televisi atau
menontonnya dalam jangka waktu ang lama dapat menyebabkan penyakit mata.
3. Terlalu banyak membaca membuat mata lekas aus. Mitos
lagi. Membaca dapat membuat mata Anda letih, tetapi tak ada ukti bahwa itu akan
membahayakan Anda dalam jangka waktu yang panjang.
4. Makan wortel lebih banyak meningkatkan kemampuan penglihatan.
Ini setengah mitos. Anda memang memerlukan vitamin A untuk kesehatan
penglihatan, tetapi sedikit sekali - kurang dari sebatang wortel sehari sudah
cukup. Selain itu, tanpa wortel pun, asal diet Anda berimbang, kebutuhan
vitamin A Anda pasti terjamin.
id.shvoong.com